KOMPAS.com — Anak-anak dan remaja menenteng laptop
kini menjadi pemandangan biasa. Namun, orangtua disarankan untuk
membatasi penggunaan laptop pada orang muda karena bisa berdampak pada
pertumbuhan otot dan postur mereka.
Berdasarkan sebuah penelitian
yang dilakukan tim dari Universitas Boston, terungkap sekitar 50 persen
mahasiswa pengguna laptop kerap mengeluhkan rasa nyeri setelah
menggunakan komputer selama satu jam. Penelitian dilakukan terhadap 18
juta mahasiswa pada tahun 2008.
"Gangguan pada sistem
muskuloskeletal yang terjadi pada masa anak-anak sampai dewasa muda
perlu menjadi perhatian karena sistem muskuloskeletal dan postur mereka
masih berkembang," kata Karen Jacobs, ketua tim peneliti dan terapis
dari Universitas Boston.
Ia menjelaskan, keluhan rasa nyeri akibat
penggunaan laptop kini sering dialami anak-anak di banyak negara.
Selain orangtua memonitor durasi penggunaan laptop, Jacobs juga
menyarankan agar anak-anak diajarkan untuk melakukan peregangan dan
latihan otot untuk mencegah gangguan postur pada masa mendatang.
Laporan
yang dilansir oleh The Bureau of Labor Statistics tahun 2009 menemukan
kelainan muskuloskeletal (otot, tulang, ligamen, dan tendon) mencapai 29
persen dari semua kecelakaan di tempat kerja dan menyebabkan para
pekerja harus mengambil cuti sakit.
Menurut Jacobs, salah satu
penyebab gangguan otot atau persendian pada anak pengguna laptop adalah
meja kerja yang dipakai tidak sesuai. Untuk mengurangi rasa pegal, ia
menyarankan agar pengguna laptop memakai mouse ketimbang trackpad di laptop.
"Memakai trackpad
membuat kita berada dalam posisi yang kikuk karena posisi tangan
melewati tubuh, bukannya rileks di samping," ucap Jacobs, yang pernah
menjadi presiden American Occupational Therapy Association.
Saat menggunakan trackpad,
umumnya satu jari, tendon jari-jari tangan secara konstan akan melebar
dan menyebabkan ketegangan otot serta tulang sendi. Dalam waktu cukup
lama, rasa tidak nyaman ini akan meluas ke bagian pundak, pergelangan
tangan, dan lengan.
Selain itu, kebanyakan orang juga mengistirahatkan pergelangan tangan mereka saat memakai touchpad. Kondisi ini disebut tekanan kontak (contact stress) dan akan membebani otot pergelangan tangan, saraf, serta pembuluh darah.
"Laptop sebenarnya didesain untuk dipakai di meja kerja. Karena itu, sebaiknya kita menambahkan aksesori seperti mouse dan keyboard untuk mencegah keluhan nyeri persendian," kata Jacobs.
Dari
penelitian yang dia lakukan, diketahui bahwa anak-anak yang paling
menderita nyeri karena penggunaan laptop umumnya anak yang tidak aktif
bergerak. "Ada tren orang yang fisiknya aktif lebih jarang menderita
gangguan muskuloskeletal. Ini terjadi baik pada anak maupun orang
dewasa," kata Robin Billespie, ahli ergonomi.
Seperti halnya atlet
yang wajib melakukan pemanasan sebelum turun ke lapangan, Jacobs juga
menyarankan pengguna laptop melakukan peregangan di sela memakai laptop.
"Berjalan berkeliling setelah memakai laptop selama dua jam adalah awal
yang baik," katanya. Ia juga menyarankan untuk melakukan latihan
peregangan tangan, leher, punggung, dan kepala setiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar