Anggota DPD dari Provinsi Gorontalo, Elnino M Husein Mohi, mengaku heran
dengan ancaman Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi terhadap
kepala daerah yang ikut berunjuk-rasa menolak penaikan harga bahan bakar
minyak (BBM) maupun menolak rencana pemberian Bantuan Langsung
Sementara MAsyarakat (BLSM). Sebab, Gamawan saat jadi Gubernur Sumatera
Barat juga pernah menolak rencana pemerintah menaikkan BBM.
"Saya heran, saat jadi Gubernur Sumatera Barat beliau juga ikut menolak
penaikan harga BBM. Ketika jadi Mendagri, malah akan memberi sanksi
kepada para kepala daerah yang turut menolak penaikan harga BBM," kata
Elnino M Husein Mohi dalam acara Dialog Kenegaraan bertema "Demo, BBM,
dan Impeachment" di gedung DPD, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu
(28/3).
Sampai-sampai Elnino menganggap Mendagri sudah lupa diri. "Itu memang
betul-betul dia lupa diri. Dulu Gamawan begitu, sekarang begini,"
tudingnya.
Diingatkannya, Mendagri tidak bisa sembarangan menjatuhkan sanksi kepada
para kepala daerah yang berunjuk-rasa. Sebab, ada undang-undang dan
peraturan lainnya yang melindungi pisisi kepala daerah yang dipilih
langsung.
"Kalau Mendagri akan menyanksi kepala daerah berunjuk-rasa sebagai salah
satu cara untuk menyampaikan pendapat, itu justru berpotensi melanggar
hak asasi manusia (HAM) sebagaimana yang dijamin dalam Pasal 28 dari UUD
1945," tegasnya.
Elnino juga mengatakan, kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat.
Karenanya wajar jika kepala daerah mengikuti kemauan masyarakat
pemilihnya.
"Wajar kalau rakyat no, lantas kepala daerahnya juga no. Kepala daerah
yang benar pasti jawaban sikapnya sama dengan rakyat," imbuh Elnino.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Pramono Anung juga mengingatkan Gamawan agar
tidak menyanksi kepala daerah yang melakukan unjuk rasa menolak
kenaikan harga BBM. "Ketika Mendagri menjabat Gubernur Sumbar
(2005-2009) dan ada kenaikan harga BBM, Gamawan juga melakukan tindakan
yang sama. Selaku gubernur, Gamawan malah menandatangani menolak
kenaikan BBM. Dokumentasinya juga ada," ungkap politisi PDI-P itu.
Kepala daerah yang ikut unjuk rasa di antaranya Wakil Wali Kota
Surakarta (Jawa Tengah) FX Hadi Rudyatmo, Wakil Wali Kota Surabaya (Jawa
Timur) Bambang DH, dan Wakil Bupati Jember (Jatim) Kusen Andalas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar