Menteri Pertahanan
Purnomo Yusgiantoro bersama pejabat lainnya melakukan kunjungan ke Cina
pada 19-21 Februari dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pertahanan
Cina Jenderal Liang Guanglie.
"Segera setelah mendarat di Beijing, pada hari pertama Menhan
melakukan kunjungan, menggelar diskusi, serta meninjau dua kompleks
industri pertahanan Cina yang terkait dengan produksi peluru kendali,"
tulis siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang
diterima Republika, Senin (20/2).
Dalam kunjungan dinas tersebut, Purnomo didampingi oleh Wakil KSAL
Lakdsya TNI Marsetio, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso,
Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, serta Karo TU Kemhan Laksmana TNI
Yuhastiar.
Di akhir pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan untuk kerja sama
industri pertahanan, yang meliputi alih teknologi yang diharapkan
menguntungkan kedua negara.
"Kerja sama industri pertahanan tersebut terkait dengan produksi peluru kendali darat ke darat (ground to ground), darat ke udara (ground to air), serta udara ke darat (air to ground)," kata siaran pers itu.
Delegasi Kemhan hari ini dijadwalkan melakukan pertemuan dan
perundingan dengan Menhan Cina Jenderal Liang Guanglie, kemudian
bertukar pikiran dengan salah satu lembaga riset / produksi industri
pertahanan terkemuka lainnya di Cina.
Pertemuan lain yang merupakan bagian dari kunjungan itu adalah
pertemuan dengan Wakil Kepala Komite Sentral Militer Cina, Jenderal Guo
Boxiong, yang merupakan orang pertama di Angkatan Perang China (PLA).
Punomo dijadwalkan mengakhiri kunjungannya dengan menemui Wakil
Perdama Menteri Li Keqiang, Selasa (21/2). Wakil Perdana Menteri Li
Keqiang merupakan kandidat kuat Perdana Menteri Cina berikutnya.
Sebelum bertolak ke Negeri Tirai Bambu, pada pekan lalu Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro telah meresmikan Kapal Cepat Rudal 40,
KRI Kujang 642, di Dermaga Batu Ampar Kota Batam yang merupakan hasil
karya putera-puteri Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar